Kamis, 01 September 2011

Ilmuwan Muslim - Ibnu Sina

IBNU SINA
(sang dokter jenius)

Di barat, ibnu sina lebih dikenal dengan nama avicenna. Ia lahir pada tahun 980 M di afghanistan. Pelajaran pertama yang diterimanya adalah pelajaran tentang al-Quran dan sastra, yang diberikan secara privat. Selain itu, ia juga mempelajari ilmu agama seperti tafsir, fiqih dan tasawuf.
Disebabkan kecerdasannya yang luar biasa, ibnu sina berhasil menguasai semua ilmu itu ketika umurnya masih sangat belia, yaitu 10 tahun. Setelah itu, ibnu sina melanjutkan pendidikannya dengan belajar ilmu hukum, logika, matematika, politik, fisika dan kedokteran serta filsafat. Ibnu sina dikenal sebagai seorang otodidak yang amat tekun dan cerdas. Konon ia menguasai ilmu kedokteran dalam waktu satu setengah tahun tanpa bimbingan seorang guru.
Menginjak usia 17 tahun, ibnu sina berhasil menangani penyakit Khalifah Nuh bin Manshur. Oleh karena itu, ia memperolah izin untuk belajar di perpustakaan pribadi sang khalifah. Diperpustakaan tersebut, ia berkesempatan mendalami ilmunya, ia mempelajari semua koleksi buku yang ada ditempat itu. Pad usia 18 tahun, ibnu sina telah menguasai seluruh cabang ilmu pengetahuan yang ada pada masanya.
Setelah kematian ayahnya, ibnu sina memutuskan untuk meninggalkan Bukhara menuju Jurjan. Dari Jurjan, ia terus mengembara hingga tiba di Khwarazm, sebelum kemudian sampai ke Mamadzan. Selama dalam perjalanan panjang itu, pemikiran filsafat ibnu sina semakin bertambah matang. Pada suatu waktu, ia berhasil membangun pemikiran filsafatnya sendiri sebagai suatu sistem yang lengkap dan terperinci.
Pada masa itu, ibnu sina menghasilkan sebuah karya besar yang berjudul Qanun fi al-Thibb ( Canon of Medicine ). Buku ini dianggap sebagai ‘buku suci’ ilmu kedokteran dan dijadikan buku pegangan para mahasiswa kedokteran eropa. Buku yang disebut sebagai ensiklopedia kedokteran ini telah menguasai dunia ilmu pengobatan eropa selama kurang lebih 500 tahun. Qanun fi al-Thibb bahkan sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa seperti ibrani, latin, prancis, spanyol, itali dan sebagainya. Sejak zaman dinasti Han di China, buku ini menjadi buku standar kedokteran China. Teori anatomi dan fisiologi yang tertulis di dalamnya telah mendasari sebagian besar analogi manusia terhadap negara. Qanun fi al-Thibb juga pernah diterbitkan di Roma (1593) dan di India (1323). Salah satu pernyataan dalam buku ini yang menjadi dasar bagi sejumlah teori kedokteran adalah bahwa darah mengalir secara terus-menerus dalamsuatu lingkaran dan tidak akan pernah berhenti.
Ibnu sina juga menulis sebuah buku tentang penyakit saraf ( neurasthenia ). Buku tersebut membahas sejumlah metode pembedahan yang menegaskan perlunya luka dibersihkan  (disinfection) agar steril, proses ini disebut sterilisasi.
Selain dikenal sebagai seorang filosof dan dokter, ibnu sina adalah seorang menteri pula, ia memegang jabatan tersebut pada masa pemerintahan Syamsuddaulah di Hamadzan. Namun, disela-sela semua kesibukannya, ibnu sina terus menghasilkan karya. Pada masa itu, ia menulis sebuah karya filsafat monumentalnya yang berjudul Asy-Syifa. Di dalam buku ini, ibnu sina mengulas berbagai macam ilmu, seperti logika, fisika, matematika, dan metafisika ketuhanan, secara mendalam. Dikemudian hari, buku ini diterbitkan di roma (1593) dan di mesir (1331). Adapun bagian khusus metafisika dan fisika pernah dicetak dengan cetakan batu di teheran. Sementara itu, pasal keenam dari bagian fisika yang merupakan landasan pembentukan psikologi modern, diterbitkan oleh lembaga keilmuan cekoslovakia di praha, sebelum kemudian diterjemahkan dalam bahasa prancis. Pada tahun 1951, pemerintah mesir dan arab membentuk panitia penyunting asy-syifa di kairo.
Keaslian pemikiran ibnu sina mengundang kekaguman para ahli barat dan timur. Buku terakhir karya ibnu sina yang paling baik menurut para filosof dunia adalah al-Isyarat wat-Tanbihat. Pada tahun 1892, buku ini diterbitkan di leiden.
Ditengah semua kesibukannya itu, ibnu sina tiba-tiba jatuh sakit. Ia wafat pada tahun 1037 (428 H) di hamadzan. Pada tahun 1955, ibnu sina dinobatkan sebagai father of doctors (bapak Kedokteran). Sebuah monumen pun dibangun untuknya. Peristiwa tersebut terjadi dalam rangka memperingati 1000 tahun kelahiran ibnu sina (Fair Millenium) di Teheran.

Rabu, 31 Agustus 2011

apatar punya gaya

                                 
         
 

                                                                                                                           
                                       












KEUNIKAN ANGKA 6


Disini kita akan membahas keunikan dari angka 6 dan Bilangan 666…666
keunikan-keunikan angka 6 :
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 = 21
1 + 2 + 3 + …….+ 66 = 2211
Dengan mengetahui pola diatas cobalah jawab soal dibawah ini :
1 + 2 + 3 + …….+ 666 =
1 + 2 + 3 + …….+ 6666 =
1 + 2 + 3 + …….+ 66666 =
1 + 2 + 3 + …….+ 666666 =


 ayo siapa yang bisa menjawab ?

Ilmuwan muslim - Abu Kamil Syuja'


ABU KAMIL SYUJA’
Ahli Aljabar



Abu kamil dikenal sebagai ahli aljabar Islam yang cukup produktif menghasilkan karya. Nama lengkapnya adalah Abu Kamil Shuja’ bin Aslam bin Muhammad bin Shuja’ al-hasib al-Misri. Ia dikenal sebagai penerus al-khwarizmi. Abu kamil adalah salah seorang ahli matematika terbesar pada abad pertengahan. Abu kamil telah memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan aljabar di eropa. Tulisan-tulisannya tentang geometri pun sangat berpenagruh pada perkembangan geometri   barat, terutama sejumlah uraian aljabar terhadap soal geometri
Semasa hidupnya, kamil banyak menulis buku tentang ilmu aljabar. Al-fihrist adalah sebuah daftar buku matematika dan astrologi. Buku ini memuat dua buah karyanya yang berjudul kitab fi al-jam wa at-tafrik (tentang pertambahan dan pengurangan) dan kitab al-khata’ayn (tentang dua kesalahan). Kedua buku tersebut cukup terkenal di eropa. Dikemudian hari, karya-karya abu kamil syuja’ diterjemahkan dalam berbagai bahasa, seperti bahasa latin dan ibrani.
Pada tahun 1863, seorang ilmuwan eropa yang bernama F. Woepeke memperkenalkan kitab fi al-jam wa at-tafrik karya kamil. Buku ini kemudian diterjemahkannya dalam bahasa latin dengan judul Augmentum et Diminutio. Karya hebat abu kamil lainnya juga dimuat dalam sebuah buku yang berjudul at-ta’arif yang kemudian terkenal dieropa. Buku ini berisi sejumlah penyelesaian integral dari persamaan-persamaan tak tentu. At-ta’arif juga diterjemahkan dalam bahasa ibrani, dengan diberi tambahan berupa risalah Abu Kamil tentang soal-soal aljabar.

Ilmuwan muslim - Al-Khwarizmi


 
AL – KHWARIZMI
Bapak Matematika Islam

Nama lengkap al-khwarizmi adalah Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-khwarizmi. Ia lahir pada tahun 780 di Khwarizmi, sebuah kota kecil di pinggiran sungai Oxus, Uzbekistan. Ia dipanggil dengan sebutan al-khwarizmi, untuk menunjukkan tempat kelahirannya. Di barat, terutama di eropa ia dikenal dengan nama algoarismi, algorism atau algoritma. Ketika al-khwarizmi masih kecil, kedua orang tuanya pindah dari uzbekistan menuju baghdad, irak. Pada masa itu irak berada di bawah pemerintahan khalifah al-Ma’mun (813-833).
Al-khwarizmi terkenal karena teori Algoritmanya. Selain itu, ia juga menciptakan teori matematika lain, misalnya aljabar yang disebut aritmatika (ilmu hitung) oleh para ilmuwan barat.
Pada masa itu, aljabar menggunakan angka-angka arab. Aljabar diambil dari kata depan judul buku yang dikarangnya, yaitu al-Jabr wa al-Muqabilah. Dalam buku ini, ia merumuskan dan menjelaskan secara detail tabel Trigonometri. Tak hanya itu, buku tersebut juga memperkenalkan sejumlah teori kalkulus dasar. Kehebatan al-khwarizmi lainnya adalah ia tidak hanya mampu mengenali suatu hal sebagai subjek, tapi juga mampu menyelesaikan masalah yang ada dalam subjek tersebut
Atas kontribusinya itu, al-khwarizmi dianggap sebagai tokoh paling penting dalam sejarah perkembangan ilmu matematika, terutama aljabar. Dia adalah ilmuwan muslim pertama yang terkenal di bidang ini. Sebuah karangan al-khwarizmi yang dianggap penting dan telah disalin dalam bahasa latin adalah Trattari d’Arithmetica. Buku tersebut membahas beberapa soal hitungan , asal-usul angka, dan sejarah angka-angka yang sekarang kita gunakan. Trattari d’Arihmetica diterbitkan pada tahun 1857 di roma.
Pada era Copernicus, seseorang tidak bisa disebut sebagai ahli matematika jika tidak mampu menganalisa karya ilmiah para ahli matematika terdahulu. Oleh karena itu, para ahli pada masa itu berlomba-lomba menyalin beberapa contoh praktis untuk dianalisa, misalnya tentang perhitungan ketinggian gunuing, kedalaman lembah, dan jarak antara dua buah objek, atau permukaan yang tidak rata. Al-khwarizmi sendiri menganalisa dan mengoreksi kesalahan yang terdapat dalam sebuah tulisan mengenai aljabar karya Diophantus dari yunani (250 SM).
Ia menjelaskan kembali teori ciptaan Diophantus, sebelum kemudian mengembangkannya. Selain itu, ia juga menambahkan beberapa rumus lain, seperti rumus segitiga dna menyususn daftar logaritma.
Al-khwarizmi juga menghasilkan karya dibidang astronomi. Ia membuat sebuah tabel yang khusus mengelompokkan ilmu perbintangan ini. Pada awal abad XII, sejumlah karya al-khwarizmi diterjemahkan kedalam bahasa latin oleh Adelard of Bal dan Gerard of Cremona. Selanjutnya, karya al-khwarizmi versi bahasa latin tersebut diterjemahkan lagi kedalam sejumlah bahasa yang digunakan dieropa. Terakhir, karya tersebut diterjemahkan dalam bahasa cina. Beberapa universitas di eropa menggunakan buku karya al-khwarizmi sebagai bahan acuan dan buku teks pelajaran untuk para mahasiswanya sehingga memasuki pertengahan abad XVI.
Al-khawrizmi meninggal dunia pada tahun 850.

Selasa, 24 Mei 2011

tahukah anda tentang ukuran planet

mungkin anda tak pernah bisa membayangkan sebesar apakah planet kita jika dibandingkan dengan planet yang lain, atau bahkan 'sebesar apakah matahari kita?' dan taukah anda ukuran dari besarnya matahari  kita terhadap matahari yang lain di galaksi yang lain?

berikut ini adalah gambaran planet bumi kita yang telah berhasil dipindai oleh para ahli tata surya, semoga bisa bermanfaat buat penambah pengetahuan kita terutama bagi kelas 3 SMP/MTs pada bab tata surya

1. ukuran bumi-venus-merkurius-mars-pluto







2. ukuran bumi terhadap planet yang lainnya

http://mts-attarbiyah.blogspot.com/




3. ukuran bumi terhadap matahari
4. ukuran matahari kita terhadap matahari di galaksi yang lain

http://mts-attarbiyah.blogspot.com/





5. ukuran matahari kita dengan matahari di galaksi yang lain lagi (apalagi jika dibandingkan dengan ini, ukuran bumi nggak ada apa-apanya)

     

berdasarkan gambar  - gambar diatas, apakah yang ada dibenak kita?...jika yang tampak pada tiap gambar seperti itu, seberapa besarkah kita? yang pasti, ternyata kita (manusia) tidak ada apa-apanya...SUBHANALLOH



tahukah anda? jika pada gambar ke 5, matahari kita saja hampir tak terlihat, apalagi planet bumi, apalagi manusia, apalagi tongo (kutu kecil) hehehe

ALLOHU AKBAR....Maha Perkasa Alloh, Sebagus-bangusnya Maha Pencipta




Jumat, 20 Mei 2011

nasyid - senja 'senandung remaja' Attarbiyah

Allhamdulillah, akhirnya ada juga dokumentasi  team nasyid senja (senandung remaja) MTs Attarbiyah, bagi temen-temen yang belum punya dokumentasinya, jangan takut; sekarang telah bisa kami uploadkan di blog mts-attarbiyah.blogspot.com tercinta ini sehingga anda bisa menikmati atau berbagi info nya ke teman kerabat dimanapun berada...


                                                        team nasyid "senja" attarbiyah pa


                                                                   


                                                        team nasyid "senja" attarbiyah pi




 semoga dengan bertambahnya jam terbang team menjadikan team senja (senandung remaja) attarbiyah makin bisa mengasah kemampuan dan makin mengikis rasa grogi dan demam panggung anak-anak..maklum masih kelas VII (1 MTs) ..^_^!  Viss

Perdalam Islam Lewat Kitab Kuning


Kitab Kuning adalah kitab yang berisi pelajaran-pelajaran agama Islam seperti fiqih, tauhid, akhlaq, tata bahasa arab, hadist, hingga ilmu sosial dan kemasyarakatan. Oleh karena itu, mempelajari Kitab Kuning bisa menjadi sebuah pilihan untuk memperdalam Agama Islam. Hal itu diungkapkan Hj Lala Supiatin SAg (50), kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) At Tarbiyah Bungursari Kota Tasikmalaya.
Membaca Kitab Kuning diakuinya memang bukan hal mudah, karena isinya berupa huruf arab gundul yang tidak memiliki harakat (fathah, kasrah, dhomah, sukun). Untuk bisa membaca Kitab Kuning berikut arti harfiah kalimat per kalimatnya agar bisa dipahami secara menyeluruh dibutuhkan waktu cukup lama. “Berbeda dengan membaca Alquran. Untuk mempelajari Kitab Kuning memang perlu niat dan keinginan untuk bisa,” jelasnya ketika ditemui Radar, di rumahnya Komplek Pesantren Al Misbah Cieunteung.
Lala biasa mengajarkan Kitab Kuning dengan cara sorogan, yaitu memberikan arti pada setiap kalimat dalam kitab terlebih dulu kepada para santrinya, selanjutnya santri harus menghafal lalu dites dalam bentuk hafalan.
Dia mengatakan selama ini Kitab Kuning rata-rata hanya dipelajari di pesantren. Oleh karena itu, Lala menerapkan kurikulumnya di MTs At Tarbiyah yang dipimpinnya sejak tahun 2005.
“Macam-macam Kitab Kuning ada banyak. Tetapi di MTs, kitab yang dipelajari hanya Kitab Akhlakul Banain dan Kitab Faraid.” katanya yang seringkali mengajarkannya pada santri di Pesantren Al Misbah.
Cara Lala sendiri untuk mempelajari sebuah kitab tersebut adalah harus rutin membacanya minimal Seminggu sekali. Alasannya jika kitab tidak dibaca lagi, ilmu yang terkandung di dalamnya bisa terlupakan. Namun, ada juga anjuran untuk memberikan harakat di dalam kitab dan menulis artinya dalam bahasa yang dipahami. “Biasanya arti dari setiap kalimat ditulis dalam bahasa Sunda di bagian atas kalimat arabnya,” ungkapnya.
Lala mencontohkan Kitab Safinah Annajah yang membahas asas-asas Fiqih dalam Mazhab imam Syafi’i. Meski termasuk kitab dasar, namun manfaatnya sangat besar. Pokok-pokok ajaran Islam yang terdapat didalamnya adalah bab sholat, bab zakat, bab puasa, dan sebagainya.
“Kitab Kuning memang ditulis oleh ulama, bukan firman dari Allah seperti Alquran. Tetapi lebih baik jika kita juga mempelajarinya agar ilmu tentang Islam bertambah sekaligus mempelajari bahasa arab,” pungkas Lala. (lsk)

diambil dari Radartasikmalaya.com. Rabu, 09 Maret 2011 08:34

Rabu, 18 Mei 2011

berapakah usia siti aisyah ketika dinikahi Baginda Rosul?

Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab karahiyati’l- isti`anah fi’l-ghazwi bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang Badar, mengatakan: “ketika kita mencapai Shajarah”. Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar.
Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab Ghazwi’l-nisa’ wa qitalihinnama` a’lrijal) : “Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, Orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu,] Saya melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan sedikit pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tsb].”
Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud and Badr.
Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu’l-maghazi, Bab Ghazwati’l-khandaq wa hiya’l-ahza’ b): “Ibn `Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpastisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb.”
Berdasarkan riwayat diatas, (a) anak-anak berusia dibawah 15 years akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perangm, dan (b) Aisyah ikut dalam perang badar dan Uhud
KESIMPULAN: Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud jelas mengindikasikan bahwa beliau tidak berusia 9 tahun ketika itu, tetapi minimal berusia 15 tahun. Disamping itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah.
untuk mengetahui Umur Aisyah r.a ketika di nikahi Nabi Muhammad SAW kirtanya terlebih dahulu di kemukakan beberapa peristiwa penting secara kronologis :
Pra-610 M : Jaman Jahiliyah
610 M : Permulaan Wahyu Turun
610 M : Abu Bakar r.a masuk Islam
613 M : Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan Islam secara terbuka
615 M : Ummat Islam Hijrah I ke Habasyah
616 M : Umar bin al Khattab masuk islam
620 M : Aisyah r.a dinikahkan
622 M : Hijrah ke madinah
623/624 M : Aisyah r.a serumah sebagai suami istri dengan Nabi Muhammad SAW
Menurut Al-Thabari, keempat anak abu bakar r.a dilahirkan oleh istrinya pada Zaman Jahiliyah, artinya sebelum 610 M
Jika Aisyah r.a dinikahkan umur 6 tahun berarti Aisyah lahir pada tahun 613 M. Padahal menurut Tabari semua ke empat anak Abu bakar r.a lahir pada zaman Jahiliyah yaitu sebelum tahun 610 M. Al-hasil berdasar atas Tabari, Aisyah r.a tidak dilahirkan 613 M melainkan sebelum 610 M. Jadi Aisyah r.a dinikahkan sebelum 620 M, maka beliau di nikahkan pada umur di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami istri dengan Nabi Muhammad SAW dalam umur di atas 13 tahun. kalau di atas 13 tahun, dalam umur berapa? untuk itulah marilah kita menengok kepada kakak perempuan Aisyah ra. yaitu Asmah.
menurut Abd al-Rahman bin Abi Zannad, Asmah 10 tahun lebih tua dari Aisyah r.a. Menurut ibn hajar al Asqalami, Asmah hidup hingga 100 tahun dan meninggal tahun 73 atau 74 H (Al-Asqalani. Taqrib al-Tahzib, hal 654). artinya apabila Asmah meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal dalam tahun 73 atau 74 H, maka Asmah berumur 27 atau 28 pada waktu Hijrah. Sehinggal Aisyah berumur (27 atau 28) - 10 = 17 atau 18 tahun pada waktu Hijrah. dengan demikian berarti Aisyah mulai hidup berumah tangga dengan Nabi Muhammad SAW pada waktu berumur 19 atau 20 tahun.
Wallahu a’lamu bi al-shawab

si kabayan ngawas ujian

duka timana alesanna si kabayan meunang tugas ngawas ujian barudak SMP.. singketna carita nalika keur ujian matematika di ruangan anu simpe jempling teu kadenge sora jangkrik-jangkrik acan…. na ari peledek teh bau hitut… bau anu bener-bener bau…. atuh para siswa teh jadi rame pada nutup irungna masing-masing….  ngan si kabayan nu teu nutup irung teh da rumasa meureun….  supaya ulah kapanggih si kabayan akhirna nyarita bari jiga anu rada nyentak…”siapa ieu teh yang teu sopan …hitut di dalem ruangan ujian…”
para siswa pada saling tuduhkeun ka babaturanna bari heureuy….  akhirna si kabayan nyarita kieu “..ehem… adek-adek… bapa apal siapah diantara aranjeun yang hitut…. dan bapa akan kasih tau jawaban soal ujian jika aya anu ngaku hitut….”
na atuh ari cung teh kabeh pada ngaku hitut…abdi pa….abdi pa…saya pa…


di attarbiyah aya teu nya? ha..ha..ha

sajarah kumis ceuk si kabayan

si kabayan di tanya ku budakna si encid, ngeunaan naha kumis nu aya di jelema bet beda-beda… si kabayan saperti biasa ngajelaskeun ka si encid sa balang-bentor asal si encid ngarti bae… obrolanna kieu geura…
“bah… naha nya urang sunda kumisna bet beda jeung urang arab….”
“oooh… cid eta teh aya caritana….”
“kumaha kitu bah caritana teh…”
“kieu geura…” ceuk si kabayan bari memener diukna supaya katinggali jiga jelema pinter…
” cid… baheula teh kabeh jelema teu boga kumis… tah aya beja yen jatah kumis nu di ancokeun jang jelema teh aya di hiji tempat. atuh di utus wakil ti tiap bangsa nu bakal nyobaan eta cai pi-kumiseun, supaya jadi katurunan nu di turunkeun ka anak incu jeung saterusna… tapi saratna eta cai pi-kumiseun teh ngan aya sa ember deui, nu bisa di cokot waktu ka subuhnakeun…”
si encid mani nangoh-nangoh ka bapana hayang nyaho carita saterusna….
“tah kacaritakeun dina waktu subuh… nu pangheulana datang teh nya urang sunda nu di wakilan ku si jampang… kulantaran datangna pangheulana atuh cai teh loba keneh, tapi si jampang ngan nyokot cai pi-kumiseun teh ngan jang kumis…sot ramo-na di anclumkeun kana cai terus di usapkeun kana luhureun biwir… matak cid, tuh tinggali urang sunda mah paling loba ngan ngukut kumis nepi ka ayeuna…. “
“terus bah pan loba keneh cai teh…”
” heu-euh teu lila ti si jampang torojol urang arab… manehna datangna teh rurusuhan jiganamah, pedah rusuh jeung can sholat meureun.. waktu ninggali aya cai ujug-ujug gyur…. weh si cai teh di pake mandi…. matak urang arab mah nepi ka ayeuna buluna ti sirah nepi ka indung suku pasti loba buluna….”
si encid unggut-unggutan…
“tah ka beurangnakeun datang utusan ti cina… manehna datangna ka pandeurian lantaran kudu beberes heula di warung jiganamah… waktu datang ka tempat cai tea atuh geus biak da di pake mandi ku si arab tea, nu aya teh tinggal sesa-sesa cai tina ember… manehna kesel jeung sedih … mani tega si arab cenah… atuh ngan hing bae ceurik si cina teh bari ngusapkeun sesa cai kana biwirna, tapi kulantaran caina tinggal sa kec-lak atuh si cai pi-kumiseunteh ngan bisa narep tina tungtung biwir… tah ti harita, urang cina mah kumisna ngan aya tina sisi biwir kajeun di panjangkeun oge angger moal ngalegaan… manjanganmah pasti…”
si encid unggut-unggutan…
” tah nu datang panungtun, nyaeta urang afrika… waktu ninggali cai tina ember beak, manehna ninggali cai  geus campur jeung taneuh da dipake mandi ku si arab tea… teu loba pikir ngan gulitik-gulitik bae manehna gugulitikan dina taneuh bari sirah di taplokeun taneuh di puter-puter…. tah cid matak ti harita urang afrika mah awakna hideung jeung buukna galing da urut gugulingan dina taneuh…. kumaha ngarti cid….”
si encid unggut-unggutan bari dina hatena ngagerentes yen si bapa bener-bener jelema pinter jeung sagala nyaho…

si kabayan ngimpi

si kabayan tara biasana datang ka imah mitohanna,
“kabayan aya naon maneh si-sinarieun datang ka dieu…” si abah nanya bari semu heran.
“ah ameng bae atuh abah… naha ulah kitu…”
“his maenya minantu datang make teu meunang, lain biasana manehmah datang teh lamun aya kahayang jeung aya kabutuh lin….”
” nya saleresna mah abah abdi kadieu teh bade tumaros… eh naros keun, kieu bah abdi teh kamari ngimpi ngapung…. naha bakal aya naoh nya…”
“ke…ke…ke… ngapungna tarik atawa lalaunan….” si abah bari kerung..
“nya lalaunan asa namah bah…”
“sakumaha tah ngapungna …”
“aya meuren sasuhunan imah…”
“wah..wah… sukur kabayan, jiganamah maneh teh bakal kapilih jadi erte deuleu…”
“ah maenya bah… ” si kabayan surungah-serengeh
“bener deuleu… biasana lamun arek naek pangkat teh pan kaluhur…”
“tapi bah, ti sasuhunan teh terus naek deui… kira-kira satangkal kalapa…”
“wah…wah… bakal jadi lurah euy….”
“naek deui bah…asanateh saluhureun pasir…”  sikabayan bari ngacungkeun ramona kaluhur
“beu…beu…bakal jadi wadana kabayan….” si abah bari asa teu percaya
“leuwih luhur deui bah…”
“bakal jadi gubernur….”
“luhur deui bah…”
si abah akhirnamah ngageroan si embi jeung si iteung budakna nujadi pamajikan si kabayan… ” embi… iteung…geuning geus tereh euy waktuna urang di tinggalkeun ku si kabayan….”
“naha aya naon kitu bah…” si iteung mani ngarenjag
“kabayan maneh bener eta teh ngimpi ngapung nu luhur kitu…”
“enya bener bah mani luhuuur teh… ” si kabayan bari nyipta-nyipta bakal jadi pejabat nu beunghar…
” emh..iteung … geura usaha deui neangan salakinya…”
“kela-kela bah…”si kabayan reuwas bari morongos ka si abah “kuring masing keneh aya di dieu bari jeung teu aya mansalah jeung si iteung naha abah nitah si iteung neangan salaki deui… teu narima abdi mah bah…”
” har apan maneh ngimpi ngapung nu luhur… ieuh kabayan lamun ngimpi ngapungna luhur teh pasti bakal tereh maot deuleu….”
” ah da teu luhur-luhur teuing atuh bah…”
“apan tadi luhureun pasir…”
“heunteu bah kahandap saeutik….”

si kabayan hayang bener

si kabayan jeung si iteung sapuk rehna pentingna kasopanan dina kahirupan sapopoe, duanana arek nerapkeun sikep jeung perilaku kaasup ngomong anu lemes( alias teu kasar) nu hade pikeun picontoeun anakna. sarerea  kudu ngiluan kaasup si encid budakna anu karek umur 6 taun.
dina hiji poe nu ngamimitian program,
“akang…. encid…. geura tuang geura…” si iteung bari ngagupay anak jeung bapa
“hayu cid urang dahar…..” kabayan mairan
“his akang…. teu kenging eta teh, anu leresmah geura tuang….”
“enyalah….. hayu tuaaaaaaaaaang….”
“tong di heureuykeun ayuh… sok akang sing raos nya tuangna….” iteung bari ngasongkeun piring
“hatur nuhun nyai iteung bojo akang anu bageur….” si kabayan bari jiga anu ngalelewe
“encid anaking sing seueurnya tuangnanya……”
si encid culang-cileung teu ngarti
“akang bade sareng naon rencang sanguna…”
“ah biasa wae karesep akang… eta mastaka peda mani atos gugupay ka akang…”
“nya mangga atuh…. iteung mah sareng dampal sampean hayam bae… dupi encid anaking hoyong sareng naon cu…?”
si encid culang-cileung teu ngartieun keneh
“iteung bojo akang, maenya teu terang kasenengan putra urang… apan biasanage ping…eh sampean hayam lebah luhur sanes….”
“oh…muhunnya…. ieu kasep sok geura tuang…”
 ”ma….bah…. encid nyeri beuteung….” si encid bari nyekelan beuteungna
“his… lepat kasep…. teu damang patuangan kituh….” si iteung langsung nempas
“aduh ema encid hayang hitut….”
“eeeh lepat deui bae…. bo-bos nya….” si iteung bari  ngahuap sangu jeung sapurantina
si encid geus kaluar kesang badag kesang leutik nahan kanyeri dina beuteungna nu akhirna geus teu kuat deui ngan …breettt…..treeet…treeet…bruuut…. kabeh eusina kaluar di barengan bau anu kabeh pada apal…
si kabayan jeung si iteung silih reret…. jol nyel bae keuheul….
“iteung…ari maneh cicing bae itu budak muncrut deuleu…” si kabayan kitu na teh bari nyentak keuheul
“nyaho budak muncrut, manehna ngadon nenjo bae…..”si iteung embung eleh
“eu-euh jadi teu hayang daharna ge… mangkaning hulu peda….” si kabayan mani ngalenggis…
“gandeng siah….cid hayu ka cai…” si iteung bari ngagusur si encid
“ma….patuangan encid nuju teu damang nya….”si encid bari jeung tetep teu ngarti

nb: rencana nerapkeun program si kabayan jeung si iteung gatot alias gagal total…haha